Kamis, 04 Oktober 2012
Sabar Aja Gak Cukup
Aku terus menjalani jalan ini, tanpa bertanya, tanpa terlihat mengeluh, tanpa terlihat merasa tidak puas, tanpa terlihat merasa tidak adil, tanpa terlihat merasa ditinggal sendiri, tanpa terlihat begitu kesalnya aku dengan semua ini.
Aku terus bersama mereka, menjalani hari ku yang terlihat ceria, semangat, energic dan agresif.
,,,,,,,,
Tapi, itu semua hanya TERLIHAT bukan sebenarnya.
Begitu banyak hal yang ingin aku ungkap, begitu banyak hal yang ingin aku ceritakan, tentang dia yang tega meninggalkan ku sendiri mengerjakan amanah-amanah ini, tentang kelompok kecil yang mulai tidak nyaman, tentang keputusan-keputusan mereka yang gak logis bagiku, tentang sikap mereka yang seakan tidak menginginkanku disini lagi, tentang..... ahhh, aku pasrah.
,,,,,,,
Saudaraku, ketika kita sabar, hal-hal demikian masih mungkin terjadi, kita Istiqomah tapi hati menggerutu, kita tersenyum tapi hati kita menangis, kita terlihat semangat tapi hati kita mengeluh.
,,,,,,,
Saudara ku, Yoek tambahkanlah KEIKHLASAN untuk memperbaiki KUALITAS SABAR kita, Kita Sabar dan Ikhlas dengan ISTIQOMAH, Kita sabar dan ikhlas dengan kelompok kecil itu, kita sabar dan ikhlas dengan amanah-amanah itu, kita sabar dan ikhlas dengan rekan kerja yang begitu adanya dan kita sabar dan Ikhlas terhadap semuanya.
,,,,,,,
Hemmmm, sama-sama kita mulai ya!!!
Selasa, 26 Juni 2012
Semangat Perubahan
"Terkadang Engkau berkata biarlah aku menjadi apa adanya, tetap dalam kehidupanku saat ini, dan menjadi diri sendiri itu jauh lebih baik."
..............
Gak terbayangkan jika umat manusia semuanya menolak perubahan seperti itu,
Seorang pencuri tidak mau berubah untuk tidak mencuri karena alasan, menjadi pencuri jauh lebih baik, seorang koruptor mengatakan menjadi koruptor lebih baik, seorang "Islam KTP" mengatakan menjadi "Islam KTP" lebih enak, seorang anak durhaka mengatakan menjadi anak durhaka GUE BANGEEETS.
Hemmmt, bagiku, "jadilah seperti orang lain jika itu memang menjadikanmu lebih baik dimata Allah SWT, Misalnya Menjadi seperti Abu Bakar yang begitu teguh Imannya."
..............
Terkadang aku takut karena aku akan menolak untuk berubah hanya dengan alasan tidak ingin mencotoh orang lain.
Terkadang aku juga takut apabila aku tidak mau berubah oleh sebab aku memang belum sanggup untuk saat ini.
Terkadang aku takut karena aku akan menolak kebaikan dengan membenarkan kesalahanku.
Wallahu'alam.
..............
Gak terbayangkan jika umat manusia semuanya menolak perubahan seperti itu,
Seorang pencuri tidak mau berubah untuk tidak mencuri karena alasan, menjadi pencuri jauh lebih baik, seorang koruptor mengatakan menjadi koruptor lebih baik, seorang "Islam KTP" mengatakan menjadi "Islam KTP" lebih enak, seorang anak durhaka mengatakan menjadi anak durhaka GUE BANGEEETS.
Hemmmt, bagiku, "jadilah seperti orang lain jika itu memang menjadikanmu lebih baik dimata Allah SWT, Misalnya Menjadi seperti Abu Bakar yang begitu teguh Imannya."
..............
Terkadang aku takut karena aku akan menolak untuk berubah hanya dengan alasan tidak ingin mencotoh orang lain.
Terkadang aku juga takut apabila aku tidak mau berubah oleh sebab aku memang belum sanggup untuk saat ini.
Terkadang aku takut karena aku akan menolak kebaikan dengan membenarkan kesalahanku.
Wallahu'alam.
Menuju Cahaya-RPIM1
MENUJU CAHAYA (RPIM-1)
Tanggung Jawab Seorang Pemimpin
Setiap
kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin dimintai pertanggungjawaban atas
kepemimpinannya tersebut.
Pendahuluan
Masa Peralihan
masa yang paling rawan dalam kehidupan umat.
Masa
peralihan memiliki 2 urgensi
Membebaskan
umat dari belenggu penindasan dalam kehidupan politik, sampai memperoleh
kemerdekaannya dan menegakkan bangunan umat mulai dari awal.
Dipersimpangan Jalan
Jalan
Islam dan jalan barat
Keistimewaan Orientasi Islam
Banyak
mamfaat ketika kita memilih jalan Islam dan akan terhindar dari kesulitan
hidup.
Peradaban Barat Saat Ini
Dengan
segala keamburadurnya, mereka kini sangat membtuhkan tetesan embun nan sejuk
dari nilai-nilai islam yang hanif untuk membasuh dan membersihkan noda penderitaan
mereka menuju kebahagiaan.
Islam Menjamin Kebutuhan Bangsa yang
Bangkit
Islam dan Cita-cita
Demi
cita-cita ada kekuatan yang membangkitkan semnagt untuk bertahan menghadapi
berbagai kesulitan.
Islam dan Kebangsaan
Rasa
bangga akan tanah air adalah rasa yang melambung tinggi yang menyatu dengan
Allah, sehingga komitmen padanya bukan fanatisme buta atau kebanggaan yang
semu.
Islam dan Jiwa Keprajuritan
Umat
yang tengah bangkit membutuhkan kekuatan yang besar dan jiwa keprajuritan
putra-putranya. Hal ini diperlukan karena kita akan menyelamatkan umat manusia
yang menderita karena sistem pemerintahan mereka sendiri.
Islam dan kesehatan secara umum.
Islam
bukan melarang fokus ibadah tanpa memperhatikan nkesehatan.
Islam dan Ilmu
Ilmu
menjadi hal yang setara dengan darah para syuhada.
Islam dan Akhlak
Islam
menggantungkan perubahan urusan umat ini kepada perubahan akhlak dan kebersihan
jiwa.
Islam dan Ekonomi
Ekonomi
adalah bagian penting untuk membangkitkan Umat. Islam menyeru untuk menjaga harta
dan menyeimbangkan antara penghasilan dan infaq.
Sistem Islam secara Umum
Sistem
yang sempurna yang menaungi seluruh aspek kehidupan manusia.
Islam melindungi Golongan Minoritas dan
Memelihara hak-hak orang asing.
Islam
menganjurakn berlaku adil kepada semua orang, selagi orang tersebut tidak
mengganggu.
Islam tidak Mengeruhkan Hubungan kita
dengan Barat.
Islam
mengajarkan bagaimana hidup berdampingan dengan mereka, memelihara hak dan juga
perjanjian.
Akar-Akar Kebangkitan ditimur Bukanlah yang
ada di barat.
Apa
yang berlaku di dunia barat sama sekali tidak terdapat disini. Disini murni
berasal dari ajaran Islam.
Tokoh Agama bukanlah Agama itu sendiri
Sebuah
isu untuk menjelekkan islam ialah dengan menyoroti perilaku tokoh Islam. Mereka
mencari-cari cara untuk menyudutkan islam dengan melihat sifat dari tokohnya
yang buruk saja. Padahal sifat buruk seorang tokoh Islam tidak ada pengaruhnya
dengan islam itu sendiri.
Langkah
yang Berani dan tepat
Memang
jalan Islam tidak menjadikan keindahan dipandangan kita karena jalan ini jalan
terhormat. Buktikan janji Allah “...Agar dimenangkan agama ini diatas semua
agama...”.
Beberapa Langkah Praktis menuju Perbaikan.
Aspek Politik, Hukum dan Administrasi
Menghancurkan
fanatisme kelompok, perbaikan undang-undang, meningkatkan kekuatan pasukan,
Menguatkan ikatan antar wilayah islam, Membangkitkan semangat keislaman di
kantor2 pemerintah, melakukan control, melakukan pemenuhan janji-janji,
mengahapuskan supa dan komisi, menimbang setiap aktivitas pemerintah, memasukkan
para personil al-azhar dalam militer.
Aspek sosial dan Ilmiah (ada 30 butir)
Ramadhan
Semoga Allah memberikan kita
kesempatan menuju Bulan Ramadhan 1433 H ini, yang tinggal beberapa hari lagi.
Bulan yang dirindukan Umat Manusia
Karena, ia datang sebagai sebuah kenikmatan yang diberikan Allah bagi segenap
hambanya.
Inilah bulan hamba, bulan yang penuh Rahmad, Maghfirah dan Ampunan. Bulan yang apabila hamba senang dengan kedatangannya saja sudah mendapat ampunan dari Allah. Bulan yang mengndung amalan mulia yang hanya Allah yang tahu balasan bagi hamba yang melaksanakan amalan tersebut.
Inilah bulan hamba, bulan yang penuh Rahmad, Maghfirah dan Ampunan. Bulan yang apabila hamba senang dengan kedatangannya saja sudah mendapat ampunan dari Allah. Bulan yang mengndung amalan mulia yang hanya Allah yang tahu balasan bagi hamba yang melaksanakan amalan tersebut.
“Semua
amalan anak Adam untuknya dan dilipat gandakan setiap satu kebaikan (dianggap)
sepuluh kali kebaikan tersebut dan dilipat gandakan menjadi 700 kali. Allah
berfirman : Kecuali puasa, karena amalan itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya.
(disebabkan) meninggalkan sahwatnya dan makanannya demi Aku." (HR Muslim)
Akankah
ini kita sampai?
Apa yang akan kita lakukan?
Apa tahun depan kita akan berjumpa lagi?
Apa yang akan kita lakukan?
Apa tahun depan kita akan berjumpa lagi?
Ternyata Kita, . . .
“.......,
Ternyata dengan kader sendiri kita masih terkesan ekslusif,.....” seorang
ikhwan menyampaikan kepada saya.
Hemmt, kalimat itu telah membangunkan saya dan kalimat itu menjadi sebuah kalimat yang saat ini selalu ingin saya sampaikan kepada semua orang.
Hemmt, kalimat itu telah membangunkan saya dan kalimat itu menjadi sebuah kalimat yang saat ini selalu ingin saya sampaikan kepada semua orang.
Teringat
tentang seorang Ikhwan yang dulu pernah
mengeluh “ ......,ana agak segan dengan abang itu akh,.....” dan juga
baru-baru ini ada seorang akhwat yang bertanya kepada saya lalu saya
menyarankan iya menanyakan perkara tersebut kepada akhwat ini, lalu akhwat
tersebut mengatakan “ ......, ana tidak dekat dengan akhwat itu,.....”.
Hemmm,
Ternyata Kita,........
“Dengan
kader sendiri kita masih Ekslusif, bagaimana kita gak terkesan Ekslusif dengan
orang lain” atau lebih sempit lagi, “Dengan binaan sendiri kita masih Ekslusif,
bagaimana kita gak terkesan Ekslusif dengan binaan orang lain”
Wallahu’alam.
Selasa, 12 Juni 2012
Tanpa Judul
Terkadang aku berpikir ingin kembali ke masa lalu
Menjalani
hidup mulai dari awal
Memulai perjalanan seperti dulu
Memilih jalan ini, tapi
mengelak dari kondisi saat ini.
Aku ingin menjadi orang biasa
Tidak spesial namun berbuat spesial
Tidak banyak tahu, namun mampu memahami
dan melakukan aktifitas biasa, namun
mampu istiqomah.
Aku takut kondisi ini membuat diriku yang kecil ini menjadi
besar!!!
Wallahu’Alam. . . . . . . .
Rabu, 23 Mei 2012
Satu Yang Ia Inginkan (2)
Bertahan
atau dipertahankannya PEMAIN TUA menyebabkan PEMAIN MUDA tidak
mendapatkan tempat atau bahkan tidak memiliki kesempatan bertanding.............Filosofi Sepakbola Modern
.................
Ya, inilah yang sudah dan akan terus dilakukan oleh Club-Club Sepakbola Eropa, terutama yang berada di wilayah Britania. Arsenal adalah salah satu Club yang Konsisten dengan komitmen tersebut sejak beberapa tahun terakhir, baru tahun lalu diikuti oleh Manchester United dan khabarnya tahun ini akan diikuti oleh Chelsea. Good Luck!!!
Satu Yang Ia Inginkan (1)
Assalamu’alaikum.......
Ini sebuah Ilustrasi yang mungkin
menjadi pelajaran bagi kita. Silakan kita ambil ibrah dan kesimpulan
masing-masing, hati-hati dengan hati jangan sampai berburuk sangka!
Percakapan seorang MR dengan MTR
nya.
MR : “Akh. Gimana Kabarnya?”
MTR : “Al-Hamdulillah Ustadz, Ustadz bagaimana?”
MR : “Alhamdulillah juga Akh”
”Ini akh, kan
uda mau pergantian kepengurusan, gimana kira-kira, anta mau ana rekomendasikan dimana?” (MR
melanjutkan)
MTR : “Hmmmm, Insya Allah
ana tsiqoh Ustadz......”
”Ana sama
dengan anak panah yang kemudian siap dilepaskan dari busurnya kemanapun ia
dituju, Insya Allah”
MR : “Bingunglah
penembaknya ni akh......”
“Ana Tanya
ini karena memang ana melihat anak panahnya bisa dilepas kemana aja ni akh,
jadi yaaaa ditanya dulu ke anakpanahnya, ia mau dituju kemana”
MTR : (Mantap juga Ustadz
saya ini), “ho..ho... Ana tsiqoh Ustadz”
MR : “Wah, ana gak dapat
jawaban ni akh”
MTR : “Ana tsiqoh Ustadz”
MR : “Ada satu kata dari
anta yang bisa ana pertimbangkan”
MTR : “Hemmmmtt, Ana tsiqoh
aja lah Ustadz”
MR : “Ah anta ini,
tsiqoh-tsiqoh aja dari tadi......”
“Mungkin anta bisa kasih sesuatu yang bisa ana pertibangkan akh, ada?”
MTR : “Hemmm, mungkin
sebuah tempat yang bisa ana belajar disana Ustadz”
MR : “Bukannya semua
tempat bisa anta belajar akh.?”
(Ustadznya
juga masih bingung)
MTR : “Sebuah tempat yang
tidak menyia-nyiakan ana Ustadz”
MR : “Maksud anta?” (Ustadznya
masih bingung)
MTR : “Sebuah profesionalitas
Ustadz....”
“Afwan
Ustadz, ana berharap jika ana diamanahkan disuatu tempat, ana cukup minta
dihargai. Dihargai dalam artian jika memang itu tugas ana, maka itu diserahkan
ke ana. Jika itu bukan, ana pun tidak ingin ikut campur......”
“begitu
mungkin Ustadz......”
MR : “Kayaknya ada yang
harus anta ceritakan ke ana ini akh”
MTR : “Ia Ustadz, Insya
Allah”
Percakapanpun berlanjut.............
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
Eeeetsss,,,,,,,, Disensor rupanya!!!!
Rabu, 09 Mei 2012
Karena Saya ISTIMEWA. . .
Hari ini saya harus mengerjakan
proyek besar
Hari ini saya harus bekerja
sendiri
Hari ini saya harus bekerja
dengan semangat dan kekuatan penuh
Hari ini saya tidak tidur
memikirkan bagaimana menyelesaikan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan sedangkan
waktu yang tersedia tidak cukup untuk mengerjakannya.
Hari ini saya harus kesana-kemari
mengerjakan pekerjaan tambahan yang seharusnya dikerjakan oleh teman saya
Hari ini saya bekerja extra.
Tapi hari ini saya bersyukur
Karena hari ini Allah telah
menjadikan saya ISTIMEWA!!!
Apa Jadinya jika Mereka Mundur?
Apa yang akan terjadi seandainya
Rasulullah mengeluh atau kecewa tentang Umat yang tidak Jua Mau Beriman Kepada
Allah?Apa yang akan terjadi seandainya Mengeluh
Tentang orang-orang terdekat yang jua tidak mau menemui panggilannya? Apa yang
akan terjadi bila Rasulullah berhenti berdakwah karena rasa sakit hatinya
terhadap umatnya yang bukan hanya menolak seruannya namun bahkan melemparinya
dengan batu dan kotoran unta?
Lantas apakah seluruh rasa kecewa
ini atau segenap rasa sakit hati ini lebih besar dari apa yang Rasul terima
yang dengannya aku mengeluh, Aku merasa begitu sakit, aku merasa begitu miris?
Abu Bakar, Umar, Usman, Ali,
Bilal, Amar, Yasir, Khadijah, Fatimah, Aisyah dan sederat para mutiara syurga
lainnya juga mengalami yang namanya guyuran tetesan keringat atau bahkan darah
dalam mengerjakan proyek-proyek besar yang Allah titipkan kepada mereka.
Apa
jadinya jika mereka mengeluh atau kecewa atau bahkan mundur dari proyek-proyek
besar tersebut?
Lantas dengan segenap agenda
besar ini aku menegeluh? Aku kecewa? Aku MUNDUR???????
Jumat, 20 April 2012
All About You
Tentang Keimanan
Tentang Ketaqwaan
Tentang Keikhlasan Hati dan Nurani
Tentang Ketulusan Jiwa
Tentang kemenangan
Tentang Pengabdian
Tentang Ridho-Nya
Tentang jalan para Nabi
Tentang Rahmatan Lil 'Alamin
Tentang Hidup jauh lebih baik
Tentang Tanggungjawab
Tentang setumpuk pekerjaan di depan mata
Tentang segudang rencana
Tentang segunung cita-cita
Tentang sejuta impian kemenangan
Tentang Pengorbanan
Tentang datang di pagi buta
Tentang perut yang kadang tidak sempat diisi sarapan
Tentang kosong, lapar dan haus
Tentang mata yang sayu
Tentang jari yang gemetar
Tentang kaki yang lemah
Tentang kembali di sore atau bahkan malam hari
Tentang Why Always Me?
Tentang sumbangsih ide besar
Tentang Progresif
Tentang Kasih sayang
Tentang makna dari Ukhuwah
Tentang Amal Jama'i
Tentang berbagi itu indah
Tentang nasehat-menasehati
Tentang air mata yang mengalir karena rindu atau simpati
Tentang aku, kamu dan mereka
Tentang ikatan yang Istimewa
Tentang kisah persahabatan Ilahi
Tentang sepotong do'a Rabithoh.
Senin, 16 April 2012
Sendal Jepit
Tak berharga,
Sering di pijak,
Ditinggal pergi,
Atau bahkan dilemparkan untuk sekedar mengusir ayam atau anjing galak.
Aku hanyalah sandal jepit,
Yang sering dicolong orang ketika aku di mesjid,
Sering juga dipinjam,
Apa lagi diambil sebentar tanpa izin dari pemilikku, baik itu untuk berwudhu atau lain-lain.
Tapi, aku tetap bersyukur loch dengan setiap keadaan ini,
Meskipun aku begini,
Aku tetap istimewa,
Terkadang aku di gembok supaya aman.
dan yang paling istimewanya,
Aku dijadikan alas kaki untuk melangkah ke Mesjid....:)
Terkadang aku di gembok supaya aman.
dan yang paling istimewanya,
Aku dijadikan alas kaki untuk melangkah ke Mesjid....:)
Doa ku…..
Dengan segenap keadaan ini, semoga aku dapat bermamfaat bagi manusia serta tidak mendatangkan dosa kepada orang lain, yang mungkin mencuriku atau mengambilku sebentar tanpa se-izin pemilikku. Amin.
Kebiasaan yang Keliru
Assalamu’alaikum.
Sobat muda yang saya cintai Karena Allah.
Firman Allah :
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula (QS.Az-Zalzalah : 7-8).
Sabda Rasulullah:
“Sesungguhnya perkara yang halal dan haram itu jelas. Antara keduanya ada perkara-perkara syubhat (tidak jelas kehalalannya dan keharamannya) yang tidak diketahui hukumnya oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa menjaga diri dari perkara-perkara syubhat maka sungguh dia telah berhati-hati dengan agama dan kehormatannya. Barangsiapa terjatuh dalam perkara syubhat maka hal itu akan menyeretnya terjatuh dalam perkara haram, seperti halnya seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar daerah larangan, hampir saja dia terseret untuk menggembalakannya dalam daerah larangan. Ketahuilah bahwa setiap penguasa memiliki daerah larangan dan sesungguhnya daerah larangan Allah l adalah perkara-perkara yang haram. Ketahuilah bahwa sesungguhnya dalam jasad seseorang ada sekerat daging, jika sekerat daging itu baik maka baik pulalah seluruh jasadnya. Namun jika sekerat daging itu rusak, maka rusak pulalah seluruh jasadnya, ketahuilah bahwa itu adalah qalbu.” (HR. Al-Bukhari, no. 52, 2051 dan Muslim no. 1599 dari An-Nu’man bin Basyir c)
Keterbiasaan terkadang menjadikan kita enak melakukan sesuatu atau dengan kata lain kita sudah tidak canggung-canggung lagi dalam melakukannya, baik itu perbuatan benar maupun perbuatan salah. Padahal kita tahu yang benar itu adalah kebenaran dan yang salah itu tetap salah, tidak ada tawar menawar.
Teman,
Alhamdulillah jika hari ini kita sudah terbiasa dengan ibadah dan segenap kebaikan lainnya, baik itu besar maupun kecil. Namun yang menjadi catatan penting apakah kita masih terbiasa juga melakukan dosa-dosa?
Ingat wahai saudaraku, sekecil apapun dosa yang biasa kita lakukan akan tetap Allah catat sebagai bentuk sebuah kesalahan yang harus kita pertanggungjawabkan (lihat : Q.S. Az-Zalzalah : 8)
Ust. Tifatul Sembiring pernah mengatakan dalam sebuah taujihnya di Mesjid Agung Medan “sebutir biji bayam yang hitam jatuh ditengah malam yang gelap, hujan dan badai, tidaklah luput dari penjagaan Allah” -begitu kurang lebih kata beliau. Ini menunjukkan bahwasannya betapa telitinya Allah Subhanahuwata’ala. Sekecil apapun kebaikan maupun kesalahan pastinya juga bukan perkara yang sulit untuk Allah catat.
Kawan, saya mau mengajak teman-teman semua mari kita coba meninggalkan dosa-dosa besar dan mengupayakan juga meninggalkan kebiasaan-kebiasaaan yang mungkin menimbulkan dosa-dosa kecil. Misalnya memakai sandal orang lain tanpa izin (biasa terjadi di masjid) untuk sekedar berwudhu atau memakai peralatan mandi orang lain tanpa izin juga. Karena hal-hal kecil itulah nantinya yang membuat kita terhambat mendapatkan cinta Allah.
Sabtu, 14 April 2012
Mudah, Mudah dan Mudah
“Akh, Dakwah jangan berat-berat ya”
Ucap seorang ikhwa senior kepada saya selepas shalat subuh di sebuah mesjid sekitaran pancing.
“Kerjakanlah apa yang mampu, dan jangan pernah memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin untuk dilakukan” lanjut beliau.
. . . . . .
Ucapan tersebut hampir sama yang di ucapkan Ust. Hasan Albanna.
"....Barang siapa diantara kalian tergesa-gesa ingin menikmati buah sebelum masak atau memetik bunga sebelum mekar, maka aku tidak bersamanya sejenakpun. Ia lebih baik minggir dari dakwah ini untuk mencari medan yang lain”.
Ini adalah pembelajaran buat saya dan juga bila mungkin teman-teman semua, Sungguh apapun yang kita lakukan hari ini adalah semata mengharapkan ridha Allah bukan capaian-capaian pribadi yang mungkin akan membuat diri semakin congkak dengan kesombongan yang dahsyat.
Semua telah Allah gariskan, tinggal kita berusaha sekuat tenaga untuk mensukseskan segenap agenda dakwah kita tanpa harus melewati batas maksimal atau mengorbankan kewajiban-kewajiban lain secara berlebihan.
Sabtu, 10 Maret 2012
Ditengah Gelap
Diam, duduk di ruang sunyi penuh kekosongan, rasa, pikiran tertuju satu arah, kegagalan, kesalahan, kekurangan dan macam-macam. Meronta dalam gelap, menerawang hayal, antara iya dan tidak, antara benar dan salah antara maya dan nyata.
Begitukah hidup, jalan dalam senyap, dalam pekatnya malam antara yang wajar dan tidak. Lalu tubuh, lelah, rebah tanda lelah, namun pikiran tetap, tujuan sama, mencari kesalahan-kesalahan yang mungkin masih bisa di benarkan.
Bingung, bertanya sambil bergumam, Masihkah butuh bintang jika ada purnama? Atau hujan butuh ketika semuanya sudah basah?
Aakkhhh, ribet. kadang bintang menjadi prioritas, kadang juga purnama adalah kekuatan, kadang hujan diharapkan, kadang juga banjir tak dapat dilihat sebelah mata.
Hemmt, ngelak, alasan, atau cari titik tolak atau titik aman. Sudahlah, jangan pikirkan purnama, apa lagi bintang, jangan juga hujan begitu juga dengan kebasahan.
Senin, 02 Januari 2012
Tentang Harapan
Jika engkau menanyakan aku tentang bagaimana perasaan mu jika hal itu terjadi? Maka aku akan mengelengkan kepala ku, jika kau bertanya lagi, akupun menggeleng lagi, jika kau Tanya lagi, aku akan menggelang lagi, hingga kau lelah bertanya dan hingga aku lelah menggelengkan kepala ini.
Entah kenapa, Rasanya peristiwa itu semakin dekat, semakin dekat dan semakin dekat, dan aku hanya menunggu dengan hati gelisah. Perasaan takut kehilangan, perasaan ingin membiarkannya dengan ikhlas dan entah perasaan apa lagi, yang jelas ini membuatku seakan tak mampu berbuat apapun untuk mencegahnya atau untuk melakukan save yang cepat.
Apakah aku akan siap jika aku sudah tidak memiliki kesempatan lagi?
Apakah aku akan mampu untuk ikhlas jika aku menyaksikan semua itu?
Apakah aku akan....akan.....akan....akhhhhhh,........
Semuanya membuatku seakan tak berdaya.
Terkadang aku sadar, aku bukanlah orang yang ingin berharap lebih, terkadang aku sadar tujuanku bukan semata-mata karena itu, terkadang aku sadar ada sesuatu yang lain yang lebih baik daripada semua itu, tapi aku tidak mampu menutup kegelisahan kepada diri yang begitu lemah ini.
Pilihan terbaik meski sulit ialah membiarkan semua terjadi, membiarkan ia mengalir bagai arus sungai yang tenang, berusaha menutup kegelisahan serapat mungkin, berusaha membawa kegelisahan menjadi sebuah ketentuan yang harus di jalankan, berusaha menyadarkan jiwa atas segala aturan sang pencipta dan berusaha menghargai dan menghormati takdir.
Namun apalah daya perasaan lemah yang tidak bisa membayangkan jika itu benar-benar terjadi, tidak akan bisa membayangkan jika aku sendiri yang menjadi saksi dari peristiwa itu. Karena satu yang pasti, peluangku semakin hari semakin kecil untuk berharap itu tidak terjadi apa lagi berharap itu terjadi sesuai yang aku inginkan.
Apakah ada harapan agar hal itu tidak terjadi atau terjadi dengan save yang sukses aku lakukan?
Harapan masih ada.
Harapan selalu menjadi teman setia perjalanan hidupku.
Dan harapan telah membuatku bersemangat dalam menjalani hariku
Sekecil apapun harapan itu, mudah-mudahan menjadi emas sampai aku sendiri menyadari kalau aku sudah tidak memiliki harapan lagi.
Tetaplah berjuang sampai harapan itu benar-benar sirna!
Jabat Tangan
Pada zaman sekarang, jabat tangan antara laki-laki dengan wanita bukan mahram hampir sudah menjadi tradisi. Tradisi ini mengalahkan akhlak Islami yang mestinya ditegakkan. Bahkan mereka menganggap kebiasaan itu jauh lebih baik dan lebih tinggi nilainya daripada syariat Allah yang mengharamkannya. Sehingga jika salah seorang di antara mereka anda ajak berdialog tentang hukum syariat, dengan dalil-dalil yang kuat dan jelas, tentu ia akan menuduh anda sebagai orang kolot, ketinggalan zaman, kaku, sulit beradaptasi, ekstrim, hendak memutuskan tali silaturrahim, menggoyahkan niat baik dan sebagainya. Alangkah jeleknya yang mereka katakan.
Ketahuilah wahai saudara-saudariku Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam pernah bersabda:
“Sungguh ditusuknya kepala salah seorang dari kalian dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits riwayat ath-Thabrani dalam Shahihul-Jami’ hadits no. 4921).
Hadits ini menyatakan bahwa terlarang dan berbahayanya menyentuh wanita (bukan mahram) yang tidak halal bagi kita. Tentunya orang yang berakal sehat mengatakan bahwa jabat tangan dengan wanita bukan mahram adalah suatu bentuk menyentuh yang terlarang.
Dan tidak diragukan lagi hal ini termasuk zina tangan, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Kedua mata berzina, kedua tangan berzina, kedua kaki berzina dan kemaluan pun berzina.” (Hadits riwayat Ahmad 1/412; Shahihul-Jami’ 4126).
Suatu ketika ada yang berpendapat “tidak apa-apa salaman dengan wanita bukan mahram asalkan tidak diiringi nafsu”. Kami katakan: “pendapat ini adalah pendapat yang keliru (kalau tidak mau dikatakan pendapat yang batil serta sesat dan menyesatkan)”. Kekeliruan pendapat ini dapat ditinjau dari dua alasan:
1. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah melarang kita menyentuh wanita (bukan mahram) yang tidak halal bagi kita. Coba perhatikan sabda Rasulullah: “Sungguh ditusuknya kepala salah seorang dari kalian dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” Dapat kita ambil pelajaran dari hadits ini bahwa Rasulullah melarang kita menyentuh wanita bukan mahram secara mutlak, baik yang tidak diiringi nafsu maupun yang diiringi nafsu. Jadi, tidak boleh bersalaman dengan wanita bukan mahram walaupun tidak diiringi nafsu.
2. Orang yang berpendapat “tidak apa-apa salaman dengan wanita bukan mahram asalkan tidak diiringi nafsu” adalah orang yang merasa hatinya lebih bersih dari hati Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam. Rasulullah adalah orang yang paling bertaqwa dan lebih pandai mengendalikan hawa nafsunya daripada kita, namun beliau tidak pernah berkata demikian. Bahkan beliau Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan wanita”. (Hadits riwayat Ahmad 6/357, dalam Shahihul Jami’ hadits no. 2509). Apakah kita merasa lebih pandai mengendalikan hawa nafsu daripada Rasulullah…???
Nasehat Penutup
Jika suatu ketika kita menemukan seorang muslim yang taat, yang tidak mau bersalaman dengan wanita (bukan mahram) yang tidak halal baginya. Maka janganlah kita berprasangka buruk dan tidak boleh mengatakan bahwa dia ingin memutuskan tali silaturrahim. Hendaklah kita berprasangka baik, bahwa saudara kita itu sedang mengamalkan agama Islam yang telah melarang bersalaman dengan lawan jenis yang tidak halal bagi dirinya.
Kami nasihatkan kepada Saudara-Saudari kami, kaum muslimin dan muslimat agar bertaqwa kepada Allah dan taat kepada Rasul-Nya, sehingga kalian memperoleh kemulian dengan Islam. Jika kalian bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya maka kalian akan hina dan merugi dunia dan akhirat.
Tulisan ini kami tulis sebagai rasa cinta kami kepada kaum muslimin dan muslimat perindu surga, agar kita tergolong ke dalam orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya sehingga terhindar dari naar (neraka) yang penuh dengan berbagai siksaan yang menyakitkan, dan dimasukkan ke dalam jannah (surga) yang berisi berbagai kenikmatan, yang didalamnya mengalir sungai-sungai dan terdapat bidadari yang cantik bermata jeli. Rasulullah bersabda:
“Seandainya salah seorang wanita penghuni Jannah mendatangi penduduk bumi, niscaya ia akan memenuhinya dengan wewangian. Tutup kepala wanita itu lebih baik daripada dunia dan seisinya”. (HR. Bukhari, hadits no. 2796). Allahu Ta’ala a’lam.
Penulis: Abu Aslam Benny al-Atsary as-Salafy
Rujukan:
1. Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah yang Shahih.
2. Kitab Dosa-Dosa Yang Dianggap Biasa, karya Muhammad Shalih al-Munajjid.
3. Kitab Belalaian Bidadari Di Alam Mimpi, karya ‘Isham Hasanain, terbitan Pustaka at-Tibyan.
http://www.mediamuslim.org/tag/hukum-jabat-tangan
Untuk Ayah Diseluruh Dunia
Tulisan ini disampaikan kepada seluruh ayah di dunia termasuk didalamnya ayah saya sendiri dan juga diri saya yang mudah-mudahan akan segera menunaikan sunnah Rasul untuk menjadi seorang ayah. Harapannya ini dibaca oleh seseorang yang hari ini disebut ayah dan seseorang yang akan menjadi ayah atau bagi semua orang yang sampai saat ini berhubungan dengan ayah atau ia pernah berhubungan dengan seorang yang di sebut ayah.
........
Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, sebab Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan harta mereka......(An-Nisa’:34)
Saya yakin semua kita sepakat laki-laki itu lah yang disebut ayah. Saya juga yakin kita semua juga sepakat kalau ayah itulah yang menjadi pemimpin dalam suatu keluarga. Keluargaku, ayah ku yang memimpin. Keluargamu, ayahmu yang menjadi pemimpin dan keluarga dia, ayahnya lah yang memimpin, bukan ayahku juga bukan ayahmu. Atau hari ini aku sudah berkeluarga, maka yang memimpin dalam keluarga itu adalah aku. Atau aku hari ini aku sudah berkeluarga, maka yang menjadi pemimpin dalam keluarga kecilku ini ialah suamiku (kata seorang perempuan yang baru berkeluarga).
Ayah dan pemimpin?
Yang namanya jabatan memang kadang-kadang membuat kita terasa terhormat sehingga kita sombong dan membanggakan diri. Lalu kita bebas melakukan segalanya sesuka kita dan sekehendak hati kita. bebas berbuat apapun dan bebas menentukan apapun. Bebas memberikan kebebasan kepada yang kita pimpin dan bebas memberikan pengekangan dalam bentuk apapun kepada ”rakyat kecil” yang kita pimpin. Itu keliru wahai ayah.
Untuk ayah dan orang-orang yang akan menjadi ayah diseluruh dunia. Jabatan itu bukan atas dasar permintaan kita, bukan pemberian seorang anak dan bukan pemberian seorang istri yang cantik jelita itu. Tetapi jabatan itu merupakan amanah Allah yang Allah berikan sebagai salah satu kelebihan seorang ayah. Maka pertanggungjawabannya pun bukan pada anak, bukan pada orang tua, bukan pada mertua dan juga bukan kepada Istri yang cantik jelita beserta sanak keluarga yang lain, tetapi pertanggungjawabannya langsung kepada Allah sebagai pemilik alam beserta seluruh isinya .titik
Maka segala bentuk perbuatan dan keputusan yang ayah lakukan semuanya harus bersumber dari tuntunan Allah yang contoh teladannya bisa kita lihat pada ayahnya Fatimah dan saudara-saudaranya yang lain, Muhammad Shallallah ‘Alaihi Wasalam.
Sebenarnya tugas ayah hanya satu, yaitu membawa “rakyat kecil”nya itu menuju syurganya Allah dengan cara apapun atau dengan segala bentuk kebebasan apapun. Meskipun tugas ayah Cuma itu dan didukung dengan jabatan serta kebebasan, cukup banyak fakta hari ini ayah-ayah yang gagal dalam tugasnya. Ayah-ayah yang membiarkan anak-anak dan istrinya menjadi teman dan santapan syaithan terkutuk. Padahal jelas tugas ayah sebagai seorang pemimpin adalah pelindung “rakyat kecilnya” dari syaithan-syaithan itu.
Kesalahan-kesalahan yang hari ini dilakukan seorang anak manusia bisa dikatakan kesalahan ayah, anak durhaka, karena kesalahan ayah, anak merampok, kesalah ayah, anak tidak sekolah, kesalahan ayah, anak tidak pandai membaca Al-Qur’an, kesalahan ayah, anak tidak shalat, kesalahan ayah, anak merokok, kesalahan ayah, anak pacaran, kesalahan ayah, anak bandel, kesalahan ayah, anak suka bohong, kesalahan ayah dan masih banyak lagi hal-hal lain yang anak lakukan karena kesalahan ayah, karena ayahpemimpin, dan pemimpin harus mamp[u menjaga dan memperbaiki semua itu.
Seorang ayah yang bertanggungjawab kepada Allah tentang keluarganya, akan mampu membawa “masyarakatnya” ke syurganya Allah. Hal ini ayah wujudkan dengan menerapkan “Negara islami” dalam keluarganya atau dengan kata lain rumah tangga yang Islami yang didalamnya beranggotakan orang-orang yang berpegang teguh terhadap ketentuan-ketentuan Allah dengan melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Hal ini ayah mulai dengan membentuk dirinya menjadi seorang muslim yang kuat, mulia akhlaknya, berwawasan luas, giat berusaha, selamat akidahnya, benar ibadahnya serta menjaga tata krama Islam dalam segenap kehidupannya. Selanjutnya untuk membentuk suatu keluarga tentunya ayah akan memilih seorang seorang pendamping atau istri yang ideal.
Sabda rasul
Wanita itu dinikahi karena empat unsure utama: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dank arena agamanya. Maka kamu hendaklah memilih wanita yang beragama, agar kamu berbahagia. (H.R.Bukhari)
Firman Allah :
“Jika nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat dan yang berpuasa.” (At-Tahrim : 5).
Rasulullah menganjurkan kepada ayah untuk memilih seseorang pendamping dengan 4 kriteria, namun sangat dianjurkan pada poin ke 4, yaitu karena agamanya. Agama yang dimaksud disini bukan hanya ia harus beragama Islam tetapi mencakup hal-hal lain yang kemudian pendamping tersebut dikatakan sebagai seorang pendamping ideal. Yaitu sebagai mana yang Allah jelaskan dengan Firmannya Q.S. At-tahrim: 5, yaitu seorang yang lebih baik darinya, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat dan yang berpuasa.”
........
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan ahli warismu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (At-tahrim: 6)
Setelah itu ayah di wajibkan membimbing “negera kecilnya” itu sesuai tuntunan syariat. Disana ada istri dan anak-anaknya sebagai rakyat yang mesti di pertanggungjawabkan kepada sang khalik. Dalam tahap ini tugas ayah akan dibantu oleh sang istri yang cantik jelita itu, mereka akan membimbing anak-anaknya untuk mengikuti dan mencintai Islam, mendidik anak-anaknya untuk beriman dan membiasakan mereka dengan melaksanakan ibadah secara disiplin. Sehingga sang anak tersebut mampu menjadi individu baru yang lebih baik dari mereka yang selanjutnya juga akan melanjutkan risalah seperti yang mereka lakukan. Dengan demikian kesinambungan Islam akan dapat dipastikan terjadi, dan tugas ayah untuk membawa “Negara kecilnya” ke syurga akan mampu terlaksanakan dengan sukses.
Setelah itu semua, maka ada kewajiban lain yang mestinya juga tidak dinomor duakan bagi kita, baik itu ayah, ibu atau anak-anaknya, yaitu “memperluas daerah kekuasaan”. Yang dimaksud disini iayalah setelah keluarga Islami itu terbentuk maka selanjutnya harus berusaha untuk mewujudkan masyarakat yang Islami dan seterusnya, dan seterusnya.
Firman Allah
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (Q.S. Ash-Shaff: 10-13).
.........
Sangat indah ucapan seorang istri kepada sang ayah yang hendah keluar rumahnya dipagi hari.
Bertawakkallah kepada Allah dalam urusan kami, janganlah kanda memberi kami makan kecuali yang halal dan baik1.
........
Referensi:
Membina Angkatan Mujahid (Sa’id Hawwa) dan Fiqh dakwah (Syaikh Mustafa Mansyur)
1) fiqh dakwah, hal 120