Akhlak

Ibaratkan AKHLAK itu ialah kopi dan manusia dibaratkan sebuah gelas, maka ketika gelas diisi dengan kopi jadilah ia "segelas kopi" dan jika diisi dengan racun, jadilah ia "segelas racun". Begitu juga dengan manusia, jika diisi dengan akhlak yang mulia, maka jadilah ia seorang yang mulia, begitu juga sebaliknya.

Berbagi Itu Indah, Berbagi itu GUE BANGET

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui(Q.S.At-Taubah:103).

Jalan Dakwah

Jalan ini bukanlah jalan yang ditaburi bunga-bunga harum, bukan jalan yang mudah ditempuh. Namun, jalan ini adalah jalan yang penuh onak dan duri. Jalan yang tidak semua orang bisa menikmatinya dengan penuh ketabahan, kesabaran, dan keistiqamahan.

Ya', Ini Kebutuhan bukan Keterpaksaan

Dan tersenyumlah dengan perjuangan hari Ini, Hari esok akan lebih cerah, PASTI!!!

UKMI Ar-Rahman Unimed

Tempat menempa jiwa, memulai perubahan dan siap menggenggam peradaban untuk hidup umat manusia yang lebih baik. Ini mimpiku kawan!

Senin, 02 Agustus 2010

Desain Gui Matlab

DESAIN APLIKASI GUI MATLAB

1. Membuka Figure
Untuk membuat sebuah desain GUI, kita dapat memulainya dangan mengklik tombol Start Matlab dan memilih MATLAB, lalu mengklik GUIDE (GUI Builder) atau dari command matlab, kita ketikkan:
>>guide
Maka, kita akan mendapatkan sebuah kotak dialog GUIDE Quick Start yang memiliki beberapa pilihan. Pilihlah Blank GUI (default) agar menampilkan jendela layout figure GUI.
2. Align Object
Dalam membuat desain aplikasi, kita sangat memerlukan kerapian antarobyek agar menghasilkan desarn aplikasi yang cantik. Untuk mengatur obyek agar memiliki jarak atau spasi, baik secara verlikal maupun horizontal, GUIDE rnenyediakan fasilitas align objects yang diperlihatkan gambar benkut:
3. Grid dan Ruler
Selain align objects, GUIDE matlab menyediakan pula fasilitas grid dan ruler (obyek penggaris tepi). Untuk mengaktifkannya, kita bisa mengklik menu tools, lalu memilih grid and ruler agar muncul kotak dialog Grid and Ruler.
4. Property Inspector
Properfy inspector bukanlah sebuah kontrol dari GUL Justru property inspector inilah yang memungkinkan kita memodifikasi atau mengahr semua properti untuk satu atau lebih insftumen obyek kontol atau komponen. property inspector menyediakan semua kebutuhan yang dapat dilakukan untuk mengatur obyek dan menampilkan semua nilai yang aktif saat ini. Kita dapat
melihat properti yang telah diatur pada sederetan daftar di dalamnya. Daftar terhubung dengan sebuah perangkat yang ada pada monitor.
CONTOH APLIKASI
Bab IV berisi beberapa contoh yang menggambarkan teknik+eknilq yang bermanfaat dalam mengimplementasikan GUI. Setiap contoh moryediakan aplikasi sesungguhnyab, aik dalam bentuk figure GUI, dalam bentuk FIG-file pada layout editor GUIDE, maupun aplikasi M-file yang dapat dilihat pada editor matlab. Beberapa contoh yang diberikan adalah:
• Kotak dialog untuk konfirmasi sebuah aplikasi
• Axes untuk menggambar grafik fungsi kuadrat
1. Kotak Dialog untuk Konfirmasi Sebuah Aplikasi
Contoh berikut mengambarkan bagaimana menampilkan sebuah kotak dialog ketika kita akan menutup sebuah aplikasi GUI. Tujuan kotak dialog adalah memberikan konfirmasi kepada user apakah benar-benar akan menutup aplikasi GUI-nya atau tidak.
Kita tentu ingin melindungi program aplikasi dari aktivitas penutupan aplikasi, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Manfaatnya adalah manghindari hilangnya informasi berharga yang telah kita dapatkan. Untuk mengantisipasinya, kita memerlukan sebuah dialog yang dipakai sebagai konfirmasi sebelum menutup sebuah aplikasi.
Untuk membuat aplikasi, kita dapat melakukan langkah-langkah berikut:
- Masuklah ke GUIDE.
- Pilih Blank GUI (Default) agar kita dibawa ke figure kosong.
- Buatlah sebuah pushbutton, kemudian atur property string-nya dengan mengklik kanan pilihan Property Inspector dan mengisi dengan ' Tutup'.
- Buatlah sebuah static text dan isikan properly String dengan 'Contoh Untuk Menutup Aplikasi'.
- Selanjutrya, atur property name pada figure dengan kata 'Aplikasi'.
- Maka, kita akan memperoleh bentuk figure sebagai berikut:
- Kemudian, simpanlah figure. misalnya dengan nama menutup_aplikasi.fig. Ingat bahwa saat kita menyimpan fig-file secara otomatis kita pun akan diberikan sekaligus disimpankan sebuah m-file dengan nama yang sama.
- Akibat langkah sebelumnya, maka saat ini kita akan mendapakan sebuah m -file yang otomatis terbuka di layar editor.
- elanjubrya kita harus melengkapi m-file pada rutin callback-nya.
- Carilah rutin callback untuk komponen pushbutton1 dan tambahkan beberapa baris program, sehingga menjadi sebagai berikut:

Questdlg merupakan sebuah frurgsi matlab yang berfungsi memanggil kotak dialog modal yang berisi dua pushbutton, yaitu ya atau tidak Selanjutaya, jika kita mengklk salah satu pushbutton, maka akan dibandingkandengan fungsi strcmpQ. Jika tidah maka kita akan dibawa kembali ke
figure semula. Jika ya, maka statemen delete(hand1es.figure) akan dikerjakan dan mengakibatkan figure yang akif saat ini akan dihapus.
Selanjutrya, kita dapat kembali ke layout editor untuk menjalankan program aplikasi dengan mengklik tombol panah atau dan menu Tools dengan mengklik Run.
2. Axes untuk Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat
- Bukalah sebuah figure kosong GUIDE.
Jika sudah lengkap dan kita sudah mengatur semua property yang diberikan, maka simpanlah figure misalnya dengan nama contoh_axes.fig. Kemudian, bukalah m-filenya dan tambahkan beberapa kode program pada fungsi pushbuttonl-callback.




Statemen min: str2double(get(handles.editl,'string')); digunakan untuk menangkap nilai string pada kotak edit1 yang dikonversi ke numerik dan dimasukkan ke variabel min, dan demikian pula untuk nilai max. Kemudian, kita membuat sebuah rentang nilai x sebagai variabel bebas dari min sampai max dengan penambahan 0.1. Selanjutnya, hitunglah nilai y sebagai variabel terikat dengan formula y: x.^2. Hal ini sebenamya tidak lain adalah fungsi kuadratnya. Kita dapat pula
mengubah formula jika ingin membuat fungsi yang berbeda, misalnya y = x.^3 atau yang lainnya. Untuk menampilkan grafik persamaan kuadrat ke sebuah axes, kita harus mengatur agar axes yang aktif adalah axesl dengan menggunakan statemen axes(handles.axesl), lalu statement plot(x,y).
Simpan kembali m-file dan kembalilah ke figure untuk menjalankan aplikasinyaM. isalnya, kita memberikanb atasan min= - 4 dan max=4, maka kita akan memperoleh
MENU GUI
Dalam GUI, matlab memungkinkan kita membuat menu. Dengan menggunakan menu, program kita akan terasa lebih terorganisasi. Kemudian, pemakai akan merasa lebih enjoy karena mereka merasa terbimbing dalam menjalankan aplikasi.
Ada dua jenis menu yang disediakan oleh GUIDE, yaitu:
• Menu bar
Menu bar maupakan menu GUI matlab yang ditampilkan pada figure dan terletak di atas seperti halnya menu pulldown. Pada menu bar, kita dapat menempatkan menu utama di bagian atas, kemudian submenu di bawahnya. Selanjutrya, kita pun masih bisa menernpatkan submenu lain yang lebih bawah.
• Contextmenu
Meru yang akan ditampilkan jika kita mengklik kanan mouse pada obyek grafis.
Kita dapat melihat contoh aplikasi menu pada Gambar 5.1.
Kita dapat membuat kedua jenis menu di atas, baik menu bar maupun menu context melalui menu editor. Klik menu Tools, lalu pilih menu editor.
1 Menu Bar
Untuk membuat menu, kita harus mempersiapkan nama-nama menu sekaligus masing-masing menu item-nya. Setiap menu item dapat memiliki submenu dan setiap item dapat memiliki submenu lagi, begitu seterusnya
Maka, langkah awal yang kita lakukan adalah membuka Menu Editor, baik melalui toolbar Menu Editor maupun dari menu Tools dan pilih Menu Editor. Kemudian, kliklah Create a new menu, sehingga akan tampil kotak dialog sebagai berikut:
Kliklah Untitled 1, lalu isikan nama menu pertama, yaitu File pada kotak label serta nama rutin callback-nya pada kotak tag. Selanjutlya, kita akan menjumpai tampilan sebagai berikut:
Kotak dialog callback terisi %oautomatic, berarti pada m-file-nya nanti nama callback akan dituliskan secara otomatis sesuai dengan nama tag-nya.
Kemudian, untuk membuat menu item dari menu File, langkah-langkah yang diperlukan adalah:
• Klik menuFile
• Klik menu item
• Selanjutnya, klik Untitled 2 dan isikan nama item-nya, yaitu Buka, pada kotak label dan nama rutin callback, misalnya file buka pada kotak tag.
Begitu seterusnya, sehingga semua menu item yang ada di bawah menu telah terbuat. Kita harus melakukan langkah yang sama pada pembuatan dua manu berikutrya, yaitu menu proses dan Help. Dangan demikian, jika kita sudah melakukan semuanya.
Kita dapat melihat bahwa antara menu item Cetak dan Keluar terdapat gans pemisah yang dapat kita lakukan dengan mengklik checkbox Separator above this item.
2. Context Menu
Context menu akan ditampilkan jika pemakai melakukan klik kanan pada sebuah obyek. Melalui Menu Editor, kita dapat mendefinisikan context menu dan menggabungkannya dengan obyek-obyek.
Semua item di dalam context menu adalah bagian context menu yang tidak akan ditampilkan pada figure menu bar. Untuk mendefinisikan menu induk pilihlah New Context Menu dari toolbar Menu Editor.
Untuk menambahkan item-item ke dalam sebuah context menu, kita dapat menggunakan New Menu Item pada toolbar Menu Editor. Selanjutrya, masukkan label dan rutin callback masing-masingp adak otak tag dan callback.
Kemudian, untuk menghubungkan contex menu ke sebuah obyek kita dapat melakukan langkah-langkah berikut:
- Pilihlah sebuah obyek pada layout editor yang akan kita berikan context menu.
- Gunakan property inspector untuk mangatumya melalui UlContexMenu dan pilihlah yang sesuai.
- Tambahkan sebuah fungsi rutin callback pada m-file untuk masing-masing callback. Fungsi rutin callback nantinya akan mengeksekusi ketika kita memilih item context menu.

Pascal-Kalkulator

Contoh Bahasa Pascal:

uses wincrt;
var x,y,hasil:real;
jawab:char;
begin
write ('masukan angka ke-1:');readln (x);
write ('pilih operator: (+)/(-)/(*)/(/)');readln (jawab);
write ('masukan angka ke-2:');readln (y);
if ( jawab= '+') then
begin
hasil:= x+y
end;
if ( jawab = '-') then
begin
hasil:= x-y
end;
if ( jawab = '*') then
begin
hasil:= x*y
end;
if (jawab='/') then
begin
hasil:= x/y
end;
write ('hasilnya: ',(hasil):5:2);
end.

Keterkaitan antara Bahasa Program Dengan Struktur Program


KETERKAITAN ANTARA BAHASA PROGRAM
DENGAN STRUKTUR PROGRAM
Untuk dapat mengetahui keterkaitan antara Bahasa Program dengan struktur Program, dapat kita lihat pada penjelasan tentang program Pascal dibawah ini :
A.    Bahasa Pemrograman Pascal
Sebagai bahasa terstruktur, PASCAL mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Berurutan
Susunan dari kode-kode dalam teks Pascal harus ditulis secara urut dari atas, pernyataan pernyataan yang ditulis lebih awal akan dieksekusi lebih dahulu. Oleh karena itu, suatU pernyataan yang menyangkut suatu variabel di dalam program, maka variable itu harus terdefinisi dahulu sebelumnya. Hal ini terutama menyangkut pada pemanggilan sub program oleh sub-program yang lain. Bisa dibaca lebih lanjut pada bagian sub-program.
2.      Blok dengan batas-batas yang jelas

Pascal memberikan pembatas yang jelas pada tiap-tiap blok, seperti pada blok program utama, sub-program, struktur kontrol (pengulangan/ pemilihan), dll. Pemakaian kata kunci begin untuk mengawali operasi pada blok dan end untuk menutupnya memudahkan programmer menyusun programnya dengan mudah. Seperti contoh:
If X>0 then
begin Write ( ‘ bilangan positif’);
Writeln ( ‘ program selesai’);
end;
Satu pintu masuk dan satu pintu keluar pada blok pemilihan dan pengulangan. Contoh di atas juga mengilustrasikan pintu masuk tunggal pada suatu blok pemilihan yaitu suatu test logika X>0, dengan pintu keluaran yang satu pula (satu disini maksudnya bukan dua baris perintah output tapi suatu paket perintah yang dirangkai dengan begin .. end.

3.      Bakuan Pascal

Dibakukan oleh ISO pada tahun 1983 dan dikembangkan dalam beberapa versi, diantaranya: USCD PASCAL, MS PASCAL, TURBO PASCAL dll. Dengan semakin berkembangnya teknologi dalam komputasi, Pascal dimanfaatkan untuk pengembangan DELPHI (berasal dari nama suatu kota di masa Yunani kuno), suatu bahasa pemrograman visual yang menonjolkan pada efek grafis dan orientasi pada objek-objek yang siap dipakai, karena memiliki Visual Component Library (VCL).

B.      Struktur Pemrograman Pascal
Pascal mempunyai struktur sebagai berikut:
1.      Bagian Judul Program
2.      Bagian Deklarasi
a. Deklarasi tipe data (TYPE)
b. Deklarasi variabel (VAR)
c. Deklarasi konstanta (CONST)
d. Deklarasi label (LABEL)
e. Deklarasi sub-program (PROCEDURE dan FUNCTION)
3.      Bagian Program Utama Perintah-perintah.
Teks Pascal setidaknya memiliki bagian Judul Program, bagian Deklarasi, dan Bagian Program Utama yang berupa perintah-perintah. Sedangkan untuk bagian deklarasi menyesuaikan dengan isi dari program itu sendiri. Contoh program PASCAL:
program TAMBAH_00; { Menjumlahkan dua bilangan yang nilainya diberikan dalam perintah}
var X, Y, Z: integer; { Deklarasi variabel X,Y dan Z sebagai bilangan bulat }
BEGIN { Program Utama Mulai }
X := 50; { Perintah memberikan nilai 50 pada var. X }
Y := 25; { Perintah memberikan nilai 25 pada var. Y }
Z := X + Y; { Perintah menjumlahkan X dan Y serta menyimpan hasilnya ke Z}
END. { Akhir Program Utama }
Pada contoh ini nilai X dan Y tidak bisa sembarang, karena didefiniskan tertentu. Agar nilai X dan Y bisa bebas ditentukan, nilai X dan Y dibaca dari default input.
program TAMBAH_01; { Menjumlahlan dua buah bilangan yang dibaca dari default input }
var X, Y, Z: integer; { Deklarasi variabel X,Y dan Z sebagai bilangan bulat }
BEGIN { Program Utama Mulai }
read(X); { Membaca nilai X lewat key-board }
read(Y); { Membaca nilai Y lewat key-board }
Z := X + Y; { Menjumlahkan X dan Y serta menyimpan hasilnya ke Z }
write(Z); { Menyajikan Z ke layar monitor }
END. { Akhir Program Utama }
Dasar Bahasa PASCAL
Unsur-unsur Pemrograman
a.       Mendapatkan data dengan membaca data dari default input (key board, file atau sumber data lainnya).
b.      Menyimpan data ke dalam memori dengan struktur data yang sesuai,
c.       Memproses data dengan instruksi yang tepat.
d.      d. Menyajikan atau mengirimkan hasil olahan data ke default output (monitor, file atau tujuan lainnya).
Dalam mengolah data diperlukan pengelolaan instruksi terstruktur:
a.       Beberapa instruksi dikelompokkan dalam satu blok atau model yang mengerjakan tugas tertentu.
b.      Beberapa perintah dilaksanakan dengan persyaratan tertentu.
c.       Beberapa perintah dilaksanakan berulang dengan jumlah pengulangan tertentu.

Identifier Digunakan untuk nama: Program, Sub-program (procedure dan function), nama: Variable, Constant, Type, Label.
Nama-nama ini digunakan untuk pemakaian dan pemanggilan dalam program.
Ketentuan penulisan identifier
a.       Nama identifier harus dimulai dengan karakter huruf alfabet: a sampai z, A sampai Z atau karakter '_' (underscore - garis bawah)
b.      Karakter berikutnya boleh karakter numerik (0 .. 9) atau kombinasi alphanumerik (huruf-numerik).
c.       Panjang nama, pada berbagai versi Pascal umumnya antara 32 - 63.
d.      Tidak boleh menggunakan karakter istimewa: + - * / | \ = < > [ ] . , ; : ( ) ^ @ { } $ # ~ ! % & ` " ' dan ? Contoh penulisan:
Penulisan yang benar: X _PQR Beta Sudut_Alpha luasLingkaran
Penulisan yang salah: 3D sisi-Kanan B#
e.       Jenis identifier
a.       Identifier umum
Merupakan identifier yang didefinisikan sendiri oleh pemrogram. Pemrogram mempunyai kebebasan untuk menentukan nama identifiernya, dengan syarat nama tersebut tidak sama dengan identifier standar dan reserved word yang akan dibahas lebih lanjut. Hal ini untuk mencegah kesalahan yang bisa timbul akibat tumpang tindih identifier dalam program.
b.      Identifier Standar (Baku)
Merupakan identifier yang didefinisikan oleh pembuat kompiler Pascal. Biasanya pembuat kompiler menyediakan suatu library yang sudah ada didalam kompiler. Library berisi berbagai procedure, fungsi atau unit yang sudah siap pakai. Misalnya Turbo Pascal Windows 1.5 memiliki suatu unit untuk memproses output yaitu wincrt, gotoxy, yang dengan mudah bisa dipakai oleh programmer di dalam menuliskan kode-kode programnya. Dinamai Identifier Standar karena suatu kompiler tidak harus memilikinya, masing-masing kompiler dimungkinkan mempunyai identifier yang berbeda untuk suatu tugas yang hampir sama. Misalnya Turbo Pascal versi DOS menggunakan crt untuk melakukan fungsi yang sama dengan wincrt (TPW 1.5). Beberapa Identifier Standar yang dimiliki oleh kompiler-kompiler Pascal antara lain:
abs arctan boolean char cos dispose eof eoln exp false input integer ln maxint new odd ord output pack page pred read readln real reset rewrite round sin sqr sqrt succ text true trunc write writeln
c.       Identifier "reserved word", yaitu yang sudah didefinisikan dan digunakan oleh bahasa PASCAL sendiri (Kita tidak bisa menamai identifier kita dengan ini).
and array begin case const div do downto else end file for forward function goto if in label mod nil not of or packed procedure program record repeat set then to type until var while with
Deklarasi Variable:
Mendeklarasikan varibel adalah:
a.       Memberikan nama variabel sebagai identitas pengenal
b.      Menentukan tipe data variable
Contoh deklarasi variabel:
var K : integer;
R : real;
C : char;
T : boolean;
Beberapa identifier yang sejenis bisa dideklarasikan bersamaan.
var i, j, k : integer;{Variabel i, j dan k sebagai integer}
namaMHS, alamatMHS : char; {Nama dan alamat mahasiswa }
Deklarasi Konstanta:
Mendeklarasikan konstanta adalah:
a. Memberikan nama konstanta sebagai identitas pengenal
b. Menentukan nilai konstanta
Contoh deklarasi konstanta:
const MaximumSize = 100; {integer }
ExitCommand = 'Q'; {char }
Tipe Data
Tipe data yang disediakan oleh PASCAL meliputi:
1.      Tipe Data Sederhana
merupakan tipe data dasar yang sering dipakai oleh program, meliputi: integer (bilangan bulat), real (bilangan pecahan), char (alphanumerik dan tanda baca), dan boolean (logika). Untuk data integer dan real masing-masing terbagi menjadi beberapa kategori
a.       Bilangan Integer
merupakan tipe data berupa bilangan bulat, terbagi atas beberapa kategori seperti terlihat dalam tabel 1. tabel 1 menunjukkan jenis data, ukuran dalam memori dan rentang nilainya.
tabel 1. Tipe Data Bilangan Integer
Tipe Data Ukuran Tempat Rentang Nilai
Byte 1 byte 0 s/d +255
Shortint 1 byte -28 s/d +127
integer 2 bytes -32768 s/d 32767
Word 2 bytes 0 s/d 65535
Longint 4 bytes 2147483648 s/d 2147483647
Contoh bilangan integer adalah: 34 6458 -90 0 1112 Penggolongan tipe data integer tersebut dimaksudkan untuk membatasi alokasi memori yang dibutuhkan misalkan untuk suatu perhitungan dari suatu variabel bilangan diperkirakan nilai maksimumnya 32767 kita cukup mendeklarasikan variabel bilangan sebagai integer (2 byte), daripada sebagai longint(4 byte). Di dalam kompilernya, Pascal menyediakan konstanta untuk bilangan Integer yaitu: MaxInt and MaxLongInt, pemrogram bisa menggunakannya di dalam programnya tanpa harus terlebih dahulu mendefinisikannya.
-MaxInt bernilai 32.767
-MaxLongint bernilai 2.147.483.647.
contoh:
Program display_maxint;
uses wincrt;
begin writeln (maxint)
end.
Hasilnya: 32.767
b.      Bilangan Real
Bilangan real atau nyata merupakan jenis bilangan pecahan, dapat dituliskan secara biasa atau model scientific . Contoh bilangan real: 34.265 -3.55 0.0 35.997E+11, dimana E merupakan simbol perpangkatan 10. Jadi 452.13 mempunyai nilai sama dengan 4.5213e2. Penggolongan tipe data bilangan real dapat dilihat pada tabel 2.
tabel 2. Bilangan Real
Tipe Data Ukuran Tempat Rentang Nilai
real 6 bytes 2.9 x 10-39 s/d 1.7 x1038
single 4 bytes 1.5 x 1045 s/d 3.4 x 1038
double 8 bytes 5.0 x 10-324 s/d 1.7 x 10308
extended 10 bytes 3.4 x 10-4932 s/d 1.1 x 104932
comp 8 bytes -9.2x 1018 s/d 9.2x 1018
c.       Char
tipe data ini menyimpan karakter yang diketikkan dari keyboard, memiliki 266 macam yang terdapat dalam tabel ASCII (American Standard Code for Information Interchange). Contoh: 'a' 'B' '+', dsb. Yang perlu diingat bahwa dalam menuliskannya harus dengan memakai tanda kutip tunggal. Jenis data ini memerlukan alokasi memori sebesar 1(satu) byte untuk masing-masing data.
d. Tipe Data Boolean
merupakan tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan nilai: TRUE (benar) atau FALSE (salah). Turbo Pascal for Windows memiliki tiga macam jenis ini yaitu: Boolean, WordBool, dan LongBool. Tipe boolean memakai memori paling kecil, sedangkan WordBool dan LongBool dipakai untuk menulis program yang
sesuai dengan lingkungan Windows.
Tabel 2. Tipe Data Boolean
Tipe Data Ukuran Tempat
Boolean 1 byte
WordBool 2 byte
Longbool 3 byte
Sebagai bilangan ordinal boolean true mempunyai nilai 1(satu),
sedangkan false nilainya adalah 0(nol).
Contoh:
Program display_bool;
uses wincrt;
begin writeln(ord(true));
writeln(ord(false));
end.

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tinggal

PERALATAN INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL

Anda pasti sudah mengenal peralatan listrik yang terpasang dirumah anda seperti sakelar, stop kontak, steker, sekering dan lainnya. Dan untuk anda yang awam dengan dunia listrik, artikel kali ini akan mengajak anda untuk mengenal fungsi dan jenis peralatan listrik tersebut secara umum.

BARGAINSER
Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.

Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:
- MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.
- Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.
- Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit.

Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal.

PENGAMAN LISTRIK

Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah tinggal tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short circuit atau korsleting.

Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu:
- Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu.
- Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan merupakan alat pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas .


SAKELAR

Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.
Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi:
- sakelar bertegangan rendah.
- Sakelar tegangan menengah.
- Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi.

Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi :
- Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam didalam tembok.
- Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.
Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:
- Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik, tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu.
- Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik, ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah.

Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.
- Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut.


STOP KONTAK

Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.

Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil.
- Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.

Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu:
- Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
- Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.


STEKER
Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.

Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu:
- Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik atau stop kontak.
- Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.

KABEL

Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.
Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai berikut:

- NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi.

- NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam, karena isolasi yang rangkap inilah maka kabel listrik NYM ini relative lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan.
- NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan.
- NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari dua warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker, sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang.

Demikian sekilas pengenalan peralatan-perlatan listrik untuk instalasi listrik rumah tinggal, keterangan fungsi, bentuk/konstruksi dan cara kerja dari masing-masing alat merupakan penjelasan secara umum

Sumber : www.dunia-listrik.blogspot.com

Jenis-Jenis Thyristor


BAB I
PENDAHULUAN

Pengertian Thyristor
Thyristor merupakan devais semikonduktor 4 lapisan berstruktur pnpn dengan tiga pn-junction. Devais ini memiliki tiga terminal yaitu : anode, katode, dan gerbang. Thyristor biasanya digunakan sebagai saklar/bistabil, beroperasi antara keadaan non konduksi ke konduksi. Pada banyak aplikasi thyristor dapat diasumsi sebagai saklar ideal, akan tetapi dalam prakteknya thyristor memiliki batasan dan karakteristik tertentu.
Jenis-Jenis Thyristor
-          Silicon Controlled Rectifier (SCR)
-          Fast-Switching Thyristor
-          Gate-Turn-Off Thyristor (GTO)
-          Bidirectional Triode Thyristor (TRIAC)
-          Revers-Conducting Thyristor (RCT)
-          Static Induction Thyristor (SITH)
-          Light-Activated Silikon-Controlled Rectifier (LASCR)
-          FET-Controlled Thyristor (FET-CTH)MOS-Controlled Thyristor (MCT)
Berikut akan dibahas didalam BAB II.

 
BAB II
JENIS-JENIS THYRISTOR

1.      Silicon Controlled Rectifier (SCR)
Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac  10 MW dengan rating arus sebesar 2000 A pada tegangan 1800 V dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz. Tahanan konduk dinamis suatu SCR sekitar 0,01 sampai 0,1 Ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar 100.000 Ohm atau lebih besar lagi. Untuk membuat thyristor menjadi ON adalah dengan memberi arus trigger lapisan P yang dekat dengan katoda. Yaitu dengan membuat kaki gate pada thyristor PNPN seperti pada gambar dibawah (kiri). Karena letaknya yang dekat dengan katoda, bisa juga pin gate ini disebut pin gate katoda (cathode gate). Beginilah SCR dibuat dan simbol SCR digambarkan seperti gambar dibawah (kanan). SCR dalam banyak literatur disebut Thyristor saja.
SCR mempunyai tiga buah elektroda, yaitu Anoda, Katoda dan Gate dimana anoda berpolaritas positip dan katoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah dioda penyearah (rectifier). Kaki Gate juga berpolaritas positip. Gambar dibawah ini memperlihatkan pengembangan konstruksi dan diekuivalenkan dengan rangkaian kaskade transistor.

1.1.  Penyulutan SCR
SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate, dimana arus gate ini akan mengalir melalui junction antara gate dan katoda dan keluar dari katodanya. Arus gate ini harus positif besarnya sekitar 0,1 sampai 35 mA sedangkan tegangan antara gate dan katodanya biasanya 0,7 V.
Jika arus anoda ke katoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO), maka SCR akan segera mati (Off). Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang, besar IHO sekitar 10 mA. Tegangan maksimum arah maju (UBRF) akan terjadi jika gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0. Jika arus gate diperbesar dari IGO, misal IG1, maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi.
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan sumber searah (dc), dimana SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan terlebih dahulu.
Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus, jika saklar PB1 dibuka, maka lampu akan tetap menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja. Dibawah ini Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac).
Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer), maka kita seolah mengatur sudut penyalaan (firing delay) SCR. Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-balik, harus dilakukan secara terus menerus, jadi saklar S jika dilepas, maka SCR akan kembali tidak bekerja.
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk tegangan dan pada terminal SCR dan beban. Pengendalian sumber daya dengan SCR terbatas hanya dari 0­0 sampai 900.

1.2.  Pengujian SCR
Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti layaknya dioda, namun dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa positip. Jadi dengan menghubung singkat kaki anoda dengan gate, kemudian diberikan sumber positip dari meter secara bersama dan katoda diberi sumber negatipnya, maka akan tampak gerakan jarum ohmmeter yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan SCR masih layak digunakan. Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai resistansi yang tinggi, maka dikatakan kondisi SCR menyumbat atau rusak.
2.      Fast-Switching Thyristor
Fast-Switching Thyristoradalah thyristor yang memiliki waktu turn off yang cepat, umunya dalam daerah 5 sampai 50 µs bergantung pada daerah tegangannya. Tegangan jatuh forward pada keadaan on berfariasi kira-kira seperti fungsi invers dari turn off time t. Biasanya Thyristor ini digunakan pada penerapan teknologi pensaklaran kecepatan tinggi dengan forced-commutation.
Thyristor ini memiliki dv/dt yang tinggi, biasanya 1000V/µs dan di/dt sebesar 1000 A/ µs. Turn-off yang cepat dan di/dt yang tinggi akan sangat penting untuk mengurangi ukuran dan berat dari komponen rangkaian reaktif dan/atau commutating. Tegangan keadaan on dari thyristor 2200 A, 1800 V, dan waktu turn off sangat cepat, sekitar 3 sampai 5 µs, biasa dikenal sebagai asymmetrical thyristor (ASCRT).
3.      Gate-Turn-Off Thyristor (GTO)
Gerbang ini dapat dihidupkan dengan memberikan sinyal gerbang positif dan dapat dimatikan dengan memberikan gerbang sinyal negative. GTO dihidupkan dengan memberikan sinyal pulsa pendek positif pada gerbang dan dimatikan dengan memberikan sinyal pulsa pendek negative pada gerbang.
GTO memiliki penguatan rendah selama turn-off dan memerlukan pulsa arus negative yang relative besar untuk turn-off. Tegangan keadaan on untuk rata-rata GTO 550 A, 1200 V besarnya 3,4 V.
4.      Bidirectional Triode Thyristor (TRIAC)
Boleh dikatakan SCR adalah thyristor yang uni-directional, karena ketika ON hanya bisa melewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Struktur TRIAC sebenarnya adalah sama dengan dua buah SCR yang arahnya bolak-balik dan kedua gate-nya disatukan. Simbol TRIAC ditunjukkan pada gambar dibawah. TRIAC biasa juga disebut thyristor bi-directional.
TRIAC bekerja mirip seperti SCR yang paralel bolak-balik, sehingga dapat melewatkan arus dua arah. Kurva karakteristik dari TRIAC adalah seperti pada gambar berikut ini.
Pada datasheet akan lebih detail diberikan besar parameter-parameter seperti  Vbo dan -Vbo, lalu IGT dan -IGT, Ih serta -Ih dan sebagainya. Umumnya besar parameter ini simetris antara yang plus dan yang minus. Dalam perhitungan desain, bisa dianggap parameter ini simetris sehingga lebih mudah di hitung.
5.      Revers-Conducting Thyristor (RCT)
Pada banyak rangkaian chopper atau inverter, diode anti parallel dihubungkan secra SCR untuk memperbolehkan aliran arus reverse karena beban induktif dan untuk meningkatkan kinerja saat turn off dari rangkaian commutation. Diode memotong tegangan balik blocking dari SCR ke-1 atau 2 V pada kondisi tunak. Akan tetapi pada kondisi transien, tegangan balik dapat meningkat hingga 30 V karena tegangan induksi pada rangkaian karena induktansi stray dalam devais.
Suatu RCT dapat dipandang sebagai suatu kompromi antara karakteristik devais dan kebutuhan dari rangkaian RCT dapat dianggap sebagai suatu thyristor  dengan built-in diode anti paraler. RCT juga dikenal sebagai aymmetrical thyristor (ASCR). Tegangan forward blocking berfariasi antara 400 sampai dengan 2000 V dan rating arus bergerak hingga 500 A. Tegangan blocking revers biasanya sekitar 30 sampai dengan 40 V. karena rasio arus maju yang melalui thyristor terhadap arus reverse dari diode tetap untuk suatu devais, aplikasinya dibatasi oleh perancangan rangkaian tertentu.
6.      Static Induction Thyristor (SITH)
SITH biasanya dihidupkan dengan memberikan tegangan gerbang positif seperti thyristor biasa dan dimatikan dengan memberikan tegangan negatif pada gerbangnya. SITH merupakan devais dengan pembawa muatan minoritas. Akibatnya, SITH memiliki resistansi/tegangan jatuh keadaan on yang rendah dan dapat dibuat dengan rating tegangan dan arus yang lebih tinggi.
SITH memiliki kecepatan switching yang tinggi dengan kemampuan dv/dt dan di/dt yang tinggi. Waktu switchingnya berada pada orde 1 sampai dengan 6 µs. Rating tegangan dapat mencapai 2500 V dan rating arus dibatasi 500 A. Devais ini sangat sensitive terhadap proses produksi, gangguan kecil pada proses produsi akan menghasilkan perubahan yang besar pada karakteristik devais.
7.      Light-Activated Silikon-Controlled Rectifier (LASCR)
Devais ini dihidupkan dengan memberikan radiasi cahaya langsung ke wafer silicon. Pasangan electron-hole yang terbentuk selama proses radiasi akan menghasilkan arus trigger pada pengaruh medan elektris. Struktur gerbang dirancang untuk menghasilkan sensitivitas gerbang yang cukup untuk triggering dengan sumber cahaya praktis.
LASCR digunakan untuk pemakaian arus dan tegangan yang tinggi. LASCR menyediakan isolasi elektris penuh antara sumber cahaya pen-trigger dan devais switching dari converter daya, dengan potensial mengambang tinggi hingga beberapa kilovolt. Rating tegangan dari LASCR dapat setinggi 4 kV, 1500 A dengan daya cahaya pen-trigger kurang dari 100 mW. Di/dt yang umum adalah 250 A/µs dan dv/dt dapat setinggi 2000 V/µs.
8.      FET-Controlled Thyristor (FET-CTH)
Devais ini mengkombinasikan MOSFET dan Thyristor secara paraler. Jika tegangan tertentu diberikan pada pada gerbang dari MOSFET biasanya, 3 V arus pen-trigger dari thyristor akan dibangkitkan secara internal.
Devais ini dapat dihidupakan seperti thyristor konvensional, akan tetapi tidak dapat dimatikan oleh kendali gerbang. Hal ini akan sangat diperlukan pada aplikasi yang optical firing digunakan untuk menghasilkan isolasi elektrik antara masukan atau sinyal control dan devais pensaklaran dari converter daya.
9.      MOS-Controlled Thyristor (MCT)
MOS Controlled Thyristor (MCT) adalah tegangan yang sepenuhnya  dikontrol thyristor. MCT serupa yang beroperasi dengan thyristor GTO, tetapi telah dikendalikan dengan terisolasi tegangan gerbang. Memiliki dua MOSFET dalam rangkaian ekuivalen. Satu yang bertanggung jawab untuk turn-on dan yang lain bertanggung jawab untuk turn-off. Sebuah thyristor dengan hanya satu MOSFET dalam rangkaian ekuivalen, yang hanya dapat diaktifkan (seperti biasa SCRs), disebut MOS gated thyristor.
MCT dapat beroperasi sebagai devais yang dikontrol oleh gerbang jika arusnya lebih kecil dari arus maksimum yang dapat dikontrol. Usaha untuk membuat MCT off pada arus yang melebihi itu akan mengakibatkan kerusakan devais, untuk arus yang tinggi thyristor harus dimatikan sebagaimana thyristor biasa.

BAB III
KESIMPULAN


1.      Thyristor adalah komponen elektronika yang biasa digunakan untuk pensaklaran dan pengendalian daya AC.
2.      Thyristor dapat berubah dengan sangat cepat dari kondisi menghantar ke kondisi tidak menghantar.
3.      Thyristor terdiri dari anode, katode, dan gerbang
4.      Thyristors Tidak akan menghantar jika tidak ada arus bias maju pada Gerbang
5.      Thyristor biasanya digunakan sebagai saklar/bistabil
6.      Thyristors akan berhenti menghantar jika tegangan nol atau arus berhentipada Gerbang