Akhlak

Ibaratkan AKHLAK itu ialah kopi dan manusia dibaratkan sebuah gelas, maka ketika gelas diisi dengan kopi jadilah ia "segelas kopi" dan jika diisi dengan racun, jadilah ia "segelas racun". Begitu juga dengan manusia, jika diisi dengan akhlak yang mulia, maka jadilah ia seorang yang mulia, begitu juga sebaliknya.

Berbagi Itu Indah, Berbagi itu GUE BANGET

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui(Q.S.At-Taubah:103).

Jalan Dakwah

Jalan ini bukanlah jalan yang ditaburi bunga-bunga harum, bukan jalan yang mudah ditempuh. Namun, jalan ini adalah jalan yang penuh onak dan duri. Jalan yang tidak semua orang bisa menikmatinya dengan penuh ketabahan, kesabaran, dan keistiqamahan.

Ya', Ini Kebutuhan bukan Keterpaksaan

Dan tersenyumlah dengan perjuangan hari Ini, Hari esok akan lebih cerah, PASTI!!!

UKMI Ar-Rahman Unimed

Tempat menempa jiwa, memulai perubahan dan siap menggenggam peradaban untuk hidup umat manusia yang lebih baik. Ini mimpiku kawan!

Jumat, 20 April 2012

All About You




Tentang Keimanan
Tentang Ketaqwaan
Tentang Keikhlasan Hati dan Nurani
Tentang Ketulusan Jiwa
Tentang kemenangan


Tentang Pengabdian
Tentang Ridho-Nya
Tentang jalan para Nabi
Tentang Rahmatan Lil 'Alamin
Tentang Hidup jauh lebih baik

Tentang Tanggungjawab
Tentang setumpuk pekerjaan di depan mata
Tentang segudang rencana
Tentang segunung cita-cita
Tentang sejuta impian kemenangan

Tentang Pengorbanan

Tentang datang di pagi buta
Tentang perut yang kadang tidak sempat diisi sarapan
Tentang kosong, lapar dan haus

Tentang mata yang sayu
Tentang jari yang gemetar
Tentang kaki yang lemah
Tentang kembali di sore atau bahkan malam hari
Tentang Why Always Me?
Tentang sumbangsih ide besar
Tentang Progresif

Tentang Kasih sayang
Tentang makna dari Ukhuwah
Tentang Amal Jama'i
Tentang berbagi itu indah
Tentang nasehat-menasehati
Tentang air mata yang mengalir karena rindu atau simpati
Tentang aku, kamu dan mereka
Tentang ikatan yang Istimewa
Tentang kisah persahabatan Ilahi
Tentang sepotong do'a Rabithoh.

Senin, 16 April 2012

Sendal Jepit



Aku hanyalah sandal jepit
Tak berharga,
Sering di pijak,
Ditinggal pergi,
Atau bahkan dilemparkan untuk sekedar mengusir ayam atau anjing galak.

Aku hanyalah sandal jepit,
Yang sering dicolong orang ketika aku di mesjid,
Sering juga dipinjam,
Apa lagi diambil sebentar tanpa izin dari pemilikku, baik itu untuk berwudhu atau lain-lain.

Tapi, aku tetap bersyukur loch dengan setiap keadaan ini,
Meskipun aku begini,
Aku tetap istimewa,
Terkadang aku di gembok supaya aman.
dan yang paling istimewanya,
Aku dijadikan alas kaki untuk melangkah ke Mesjid....:)

Doa ku…..
Dengan segenap keadaan ini, semoga aku dapat bermamfaat bagi manusia serta tidak mendatangkan dosa kepada orang lain, yang mungkin mencuriku atau mengambilku sebentar tanpa se-izin pemilikku. Amin.

Kebiasaan yang Keliru

Assalamu’alaikum.
Sobat muda yang saya cintai Karena Allah.

Firman Allah :

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula (QS.Az-Zalzalah : 7-8).

Sabda Rasulullah:

“Sesungguhnya perkara yang halal dan haram itu jelas. Antara keduanya ada perkara-perkara syubhat (tidak jelas kehalalannya dan keharamannya) yang tidak diketahui hukumnya oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa menjaga diri dari perkara-perkara syubhat maka sungguh dia telah berhati-hati dengan agama dan kehormatannya. Barangsiapa terjatuh dalam perkara syubhat maka hal itu akan menyeretnya terjatuh dalam perkara haram, seperti halnya seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar daerah larangan, hampir saja dia terseret untuk menggembalakannya dalam daerah larangan. Ketahuilah bahwa setiap penguasa memiliki daerah larangan dan sesungguhnya daerah larangan Allah l adalah perkara-perkara yang haram. Ketahuilah bahwa sesungguhnya dalam jasad seseorang ada sekerat daging, jika sekerat daging itu baik maka baik pulalah seluruh jasadnya. Namun jika sekerat daging itu rusak, maka rusak pulalah seluruh jasadnya, ketahuilah bahwa itu adalah qalbu.” (HR. Al-Bukhari, no. 52, 2051 dan Muslim no. 1599 dari An-Nu’man bin Basyir c)

Keterbiasaan terkadang menjadikan kita enak melakukan sesuatu atau dengan kata lain kita sudah tidak canggung-canggung lagi dalam melakukannya, baik itu perbuatan benar maupun perbuatan salah. Padahal kita tahu yang benar itu adalah kebenaran dan yang salah itu tetap salah, tidak ada tawar menawar.

Teman,

Alhamdulillah jika hari ini kita sudah terbiasa dengan ibadah dan segenap kebaikan lainnya, baik itu besar maupun kecil. Namun yang menjadi catatan penting apakah kita masih terbiasa juga melakukan dosa-dosa?
Ingat wahai saudaraku, sekecil apapun dosa yang biasa kita lakukan akan tetap Allah catat sebagai bentuk sebuah kesalahan yang harus kita pertanggungjawabkan (lihat : Q.S. Az-Zalzalah : 8)

Ust. Tifatul Sembiring pernah mengatakan dalam sebuah taujihnya di Mesjid Agung Medan “sebutir  biji bayam yang hitam jatuh ditengah malam yang gelap, hujan dan badai, tidaklah luput dari penjagaan Allah” -begitu kurang lebih kata beliau. Ini menunjukkan bahwasannya betapa telitinya Allah Subhanahuwata’ala. Sekecil apapun kebaikan maupun kesalahan pastinya juga bukan perkara yang sulit untuk Allah catat.

Kawan, saya mau mengajak teman-teman semua mari kita coba meninggalkan dosa-dosa besar dan mengupayakan juga meninggalkan kebiasaan-kebiasaaan yang mungkin menimbulkan dosa-dosa kecil. Misalnya memakai sandal orang lain tanpa izin (biasa terjadi di masjid) untuk sekedar berwudhu atau memakai peralatan mandi orang lain tanpa izin juga. Karena hal-hal kecil itulah nantinya yang membuat kita terhambat mendapatkan cinta Allah.

Sabtu, 14 April 2012

Mudah, Mudah dan Mudah

“Akh, Dakwah jangan berat-berat ya” 
Ucap seorang ikhwa senior kepada saya selepas shalat subuh di sebuah mesjid sekitaran pancing.
“Kerjakanlah apa yang mampu, dan jangan pernah memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin untuk dilakukan” lanjut beliau.

. . . . . . 
Ucapan tersebut hampir sama yang di ucapkan Ust. Hasan Albanna. 
"....Barang siapa diantara kalian tergesa-gesa ingin menikmati buah sebelum masak atau memetik bunga sebelum mekar, maka aku tidak bersamanya sejenakpun. Ia lebih baik minggir dari dakwah ini untuk mencari medan yang lain”.
Ini adalah pembelajaran buat saya dan juga bila mungkin teman-teman semua, Sungguh apapun yang kita lakukan hari ini adalah semata mengharapkan ridha Allah bukan capaian-capaian pribadi yang mungkin akan membuat diri semakin congkak dengan kesombongan yang dahsyat.
 Semua telah Allah gariskan, tinggal kita berusaha sekuat tenaga untuk mensukseskan segenap agenda dakwah kita tanpa harus melewati batas maksimal atau mengorbankan kewajiban-kewajiban lain secara berlebihan.