Begitukah hidup, jalan dalam senyap, dalam pekatnya malam antara yang wajar dan tidak. Lalu tubuh, lelah, rebah tanda lelah, namun pikiran tetap, tujuan sama, mencari kesalahan-kesalahan yang mungkin masih bisa di benarkan.
Bingung, bertanya sambil bergumam, Masihkah butuh bintang jika ada purnama? Atau hujan butuh ketika semuanya sudah basah?
Aakkhhh, ribet. kadang bintang menjadi prioritas, kadang juga purnama adalah kekuatan, kadang hujan diharapkan, kadang juga banjir tak dapat dilihat sebelah mata.
Hemmt, ngelak, alasan, atau cari titik tolak atau titik aman. Sudahlah, jangan pikirkan purnama, apa lagi bintang, jangan juga hujan begitu juga dengan kebasahan.
0 komentar:
Posting Komentar