Jumat, 01 Juli 2011
Berbagi: Memudahkan Masalah kawan
Teman, aku ingin berbagi tentang sebuah pengalaman yang menakjubkan.
Aku memiliki banyak masalah yang masalahnya menurutku menjurus ke satu persoalan.
Masalah ini sudah berlangsung entah sekian lamanya, mungkin semenjak aku masuk kuliah 2009 silam aku sudah harus terjerumus kemasalah itu, sampai dengan hari ini.
Teman, Hari demi hari telah aku lalui, kadang aku sengaja menghabiskan waktu diluar rumah (baca: kos/kontrakan) untuk melupakan masalah-masalah itu. Baik itu jalan-jalan ataupun berkumpul bersama teman-teman, terkhusus teman LDK tercinta, terkadang kuga aku menulis masalah itu menjadi sebuah cerita, meskipun setelah itu aku hapus kembali.
Teman, aku berpikir sangat sulit untuk menyelesaikan masalah iini, karena aku memiliki usia yang lebih muda dengan orang-orang yang akan ku hadapi jika aku ingin menyelesaikan masalah itu.
Hanya menyemangati diri dengan tekat “Suatu saat aku akan menyelesaikannya dan merubah segalanya”
Itu tekat, sekaligus impianku, yang harus aku dahulukan daripada sekian banyak impian ku yang lain.
Teman, semalam telah terjawab, aku berbagi masalah tersebut dengan seseorang yang pernah mendapatkan masalah yang hampir sama dengan yang sedang aku hadapi. Dan hingga saat ini orang tersebut sedang dalam tahap pemulihan masalahnya setelah kira-kira setahun yang lalu dia mendapatkan klimaks dari masalahnya. Merupakan sebuah masalah yang butuh waktu panjang teman.
Malam mulai larut, dan kami berbagi tentang masalah-masalah kami, dia mengambarkan bagaimana masalahnya dan bagaimana dia menyelesaikannya, hingga muncul sebuah evaluasi dari masalahnya yang harus aku lanjutkan dan aku perbaiki untuk menyelesaikannku.
Sempat bergetar bahkan rasa cemas yang luar biasa, melihat rumitnya masalahnya. Apalagi setelah aku menyampaikan masalahku, “sebuah masalah yang berat, yang memang aaku yang harus menyelesaikannya”, itulah kalimat yang dapat kusimpulkan dari tanggapannya terhadap massalahku.
Kata semangat dan saran terus dia berikan, optimisme dan harapan dia bangun, pengalaman dan arahannya terasa begitu membantuku kawan.
Satu pertanyaan yang sangat berharga muncul dari percakapan kami semalam, “kapan aku akan siap untuk menyelesaikan masalah itu? Atau mau setelah seseorang yang selama aku sayangi menjadi korban?”
Pertanyaan yang menyesakkan kawan, cukup untuk menendang hati dan perassaan ini, menyadarkan seluruh saraf-saraf di otak dan membakar seluruh tubuh.
Teman, aku terdiam……
…………
Hasilnya :
“AKU SIAP MENGHADAPI MASALAH INI SEKARANG!!!!!!!!”
Sebuah optimism yang kuharap tidak berlebihan kawan……..
Aku ingin semester depan masuk kuliah dengan tanpa beban……..
Aku ingin beraktifitas secara total tanpa memikirkan semua permasalahan-permasalahan itu kawan………
Aku ingin melihat mimpiku, mimpi utamaku “SUKSES”…….
Dan aku ingin merancang strategi lain, menyelesaikan impianku yang lain……….
Doakan teman………….!!!!
Semoga langkah2ku dalam menyelesaikan masalah ini adalah rahmad dari-Nya dan menjadi awal perubahan yang sebagaimana Allah kehendaki.
Teman, semoga catatan ini bermamfaat, dan menjadi pembelajaran bagi kita, terkadang tidak baik jika kita memendam permasalahan hanya didalam diri sendiri, namun aka nada solusi dan semanagat ketika kita berbagi dengan yang lain…..
Inilah nikmatnya Ukhuwah teman………..
Ukhuwah sehangat Mentari…. Dahsyat!!!!